Jombang – suaraharianjatim.com : Proyek Pembangunan Rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT) berupa Rabat Beton, di Dusun Cangkringrandu, Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, baru saja selesai dikerjakan, kini kondisinya sudah rusak parah, banyak yang putus – putus dan batu cornya sudah lepas dari campuran semennya berserakan diatas permukaan jalan.
Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) berupa rabat beton, yang dikerjakan oleh TPK (Tim Pengelola Kegiatan) Desa Cangkringrandu, berdasarkan yang tercantum di papan Nama proyek, menelan biaya sebesar Rp75.000.000; dari anggaran Jombang Berkadang tahun 2023, Dengan volume pekerjaan, 122 Meter X 2,00 Meter X 0,16 Meter.
Hasil Pantauan suaraharianjatim.com, dilokasi pekerjaan hari Rabu (13/9/2023), meskipun kondisi jalan rabat beton terlihat sudah banyak yang putus-putus dan batu krikilnya sudah lepas dari semennya berserakan diatas permukaan jalan, tidak ada upaya dari pihak Desa Cangkringrandu, untuk melakukan perbaikan ulang. Padahal, kerusakan jalan tersebut sudah lebih dari dua minggu dan lokasinya tidak jauh dari Kantor Balai Desa Cangkringrandu.
Beberapa warga yang tinggal di Desa Cangkringrandu, yang sempat dikonfirmasi awak media suaraharianjatim.com, mengaku kecewa berat dengan hasil pekerjaaan tersebut.
Warga menduga pihak Desa hanya mengejar keuntungan dan tidak memperhatikan kualitas pekerjaan. “Baru beberapa bulan kondisi jalan sudah amburadul, putus-putus, nguyah, mengelupas semenya, tinggal kerikilnya berserakan diatas jalan, hal ini kalau dibiarkan atau musim hujan turun saya yakin bangunan jalan rabat beton yang ada di Desa Cangkringrandu akan mengalami kerusakan lebih parah lagi, karena dugaan kami komposisi campuran semen dan pasirnya tidak sesuai RAB, kami meminta pihak yang terkait, baik Inspektorat atau Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memeriksa proyek rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT) berupa rabat beton di Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak, karena diduga sarat dengan korupsi,” tegas warga Cangkringrandu yang keberatan disebut namanya.
Masih kata warga Desa Cangkringrandu, selain minta pekerjaan diperiksa oleh instansi yang terkait juga minta bertanggung jawab untuk menyelesaikan kerusakan dan memperbaiki kualitas bangunan.
“Saya melihat pengawasan baik dari Kecamatan Perak maupun dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Jombang belum maksimal dan ada dugaan pembiaran, sehingga dimanfaatkan oleh oknum kepala desa yang nakal, seperti pekerjaan yang baru berumur beberapa bulan sudah rusak, ini pasti tidak ada yang gak beres pada saat proses pelaksanaan,” tegas warga Cangkringrandu dengan nada marah.
Sementara Kepala Desa Cangkringrandu, Wisnu Widodo ketika dikonfirmasi awak media suaraharianjatim.com dikantornya, tidak ada ditempat diterima oleh staf umum Bambang, mengatakan “pak Kades lagi keluar, pak sekretaris lagi mengikuti pisah kenal sekcam Perak di Kecamatan Bareng.”*ryan