Virus Chikungunya Serang Desa Perak, Warga Resah

Jombang suaraharianjatim.com Waspada terhadap penyakit chikungunya. Selain itu tentunya Demam Berdarah Dangue (DBD) dan Covid-19.

Terbaru, satu keluarga di Dusun Plumpung, RT 01/RW 01, Desa Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur diduga menderita chikungunya. Sebab, satu keluarga yang teridiri 4 orang, yang satu sempat rawat inap di Puskesmas Perak, merasakan sakit pada sendi-sendi, lemas hingga nyeri otot yang merupakan gejala chikungunya.

Satu keluarga tersebut, baru diduga karena gejalanya mengarah pada penyakit chikungunya.

Untuk kepastian paparan chikungunya harus melalui uji laboratorium. Namun untuk sementara ini belum bisa dilakukan mengingat dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, lewat Puskesmas Perak baru menerjunkan dua petugasnya yang didampingi oleh Bidan Desa, Babinkamtibmas mensurvei lokasi rumah yang diduga terkena virus chikungunya.

Tidak banyak yang diakukan oleh petugas dari Puskesmas Perak dan Desa Perak sendiri. hanya sifatnya mencari tahu, berapa jumlah yang terjangkit, dan siapa saja yang terkena chikungunya.

Sementara warga masyarakat disekitar rumah yang diduga terjangkit virus chikungunya merasa resah dan was-was akan tertular virus tersebut, mengingat chikungunya menular lewat gigitan nyamuk.

Bacaan Lainnya

Untuk itu warga meminta petugas baik dari Puskesmas maupun dari Desa Perak sendiri agar segera di fogging di sekitar kediaman terduga atau suspeck tersebut. Fogging dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memutus penularan chikungunya, media penularannya melalui nyamuk, sama dengan DBD.

Meski tergolong langka, baru pertama kali di Dusun Plumpung RT 01/RW 01, ada warga yang diduga terjangkit virus chikungunya, masyarakat diminta untuk tetap melakukan antisipasi. Caranya sama seperti memberantas DBD. Seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumah masing-masing. Plus 3M, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas.

Sementara Kepala Desa Perak, Ubaidilah Amin, ketika dikonfirmasi lewat Sekrertaris Desa, Likanam, dua kali dihubungi lewat nomor teleponnya tidak diangkat, seakan menandakan tidak mau peduli dengan kesehatan dan keselamatan warganya, istilah Betawinya “Bodoamat“ loh mau sehat kek atau mau sakit, desa tak mau tahu.  

Chikungunya merupakan penyakit akibat infeksi virus yang ditularkan nyamuk Aedes Albopictus, satu jenis dengan nyamuk penyebab DBD. Cara berkembangbiaknya pun sama, yakni melalui genangan-genangan air.

Cuma kalau chikungunya itu ciri khasnya nyeri pada sendi sampai mengganggu aktifitas. *ryan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *