Jombang – suaraharianjatim.com : Bencana tanah gerak yang mengakibatkan 12 rumah warga di Dukuh Sumber Lamong, Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam pada (7/3/2024) lalu, seperti kita ketahui mengalami kerusakan berat, sehingga warga tidak dapat menempati rumahnya.
Dengan langkah sigap Pemerintah Kabupaten Jombang sinergi dengan seluruh stakeholder terkait, semuanya dapat diatasi. Hunan sementara (Huntara) telah disiapkan Pemkab Jombang dan siap ditempati.
Pj Bupati Jombang Sugiat S.Sos., M.Psi., T atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, pada Jumat (17/05/2024), menyerahkan kunci hunian sementara kepada warga terdampak bencana di Desa Sambirejo, Wonosalam
Hadir mendampingi Pj Bupati antara lain perwakilan Kemensos, perwakilan Sentra Terpadu Dr. Soeharso Solo Saini Dahlan, Plt Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Timur Dani Ari Wibowo, dan seluruh Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemkab Jombang.
“Bencana tidak pernah bisa kita tolak, karena alam sudah diciptakan Allah seperti ini. Namun kita sebagai manusia harus berikhtiar. Saya mewakili Pemkab Jombang terus berupaya mengambil langkah terbaik demi keselamatan warga, namun maaf apabila upaya kami perlu waktu. Bapak Ibu mungkin tidak sabar untuk bisa segera pindah karena selama ini saya lihat Bapak Ibu mengungsi ke saudara dan tetangga, maka harus segera dicari solusinya,” jelas Pj Bupati.
Untuk mengatasi masalah hunian Pemkab Jombang dengan sigap, mengalokasikan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT), dibangunlah 12 unit Huntara secara cepat hanya dalam waktu satu bulan. Tidak hanya itu, Pemkab Jombang juga membentuk tim tanggap bencana atau relawan yang dipusatkan di Balai Desa Sambirejo.
Para relawan mengelola dapur umum untuk menyediakan kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak. Sementara itu beberapa mahasiswa KKN juga membantu melakukan distribusi makanan, sebab jarak dapur umum dengan lokasi pengungsian cukup jauh.
Semuanya bekerja dengan tulus ikhlas, bahu membahu, bergotong royong, berkoordinasi, kolaborasi dan komunikasi dengan baik hingga pada akhirnya disepakati Pemkab Jombang menyiapkan lahannya. Sementara untuk material bangunan serta proses pembangunan dibantu dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pusat. Adapun titik lokasi pembangunan masih dalam kajian geologis oleh Pemkab Jombang. Pengkajian ini membutuhkan waktu karena Pemkab Jombang harus memastikan calon lokasi Huntap adalah titik aman dari bencana apapun.
“Setiap malam saya tidak bisa tidur, terlebih jika hari tengah hujan. Saya khawatir, bagaimana keadaan warga di Wonosalam yang terdampak tanah gerak. Saya ikut kepikiran,” kata Pj Bupati.
Pj Bupati memberikan pengertian kepada warga setempat bahwa titik lokasi terjadinya bencana tanah gerak merupakan zona merah alias lokasi berbahaya. Oleh karena itu, Pj Bupati Sugiat akan mengajak warga terdampak untuk berunding terkait pemindahan warga dari zona merah. Pemindahan ini tidak memaksa, meski demikian warga diberi kesempatan untuk mempertimbangkan tawaran Pemkab Jombang.
“Memindah orang tidaklah mudah, karena saya mengerti warga memiliki kesan luar biasa dengan lokasi ini sebab sudah lahir, besar, dan tumbuh di tanah ini. Saya paham. Tetapi menjadi tugas Pemda untuk menjaga keselamatan warga, jangan sampai ada korban. Terkait Bapak/Ibu yang di zona merah apakah mau pindah, nanti kita bisa berdiskusi dan tidak bersifat memaksa. Demi keselamatan warga, silahkan dipikir lagi,” kata Pj Bupati Sugiat.
Selain Huntara, warga juga mendapatkan bantuan perabotan rumah tangga yang disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos). Pemkab Jombang berharap bantuan ini dapat membantu warga terdampak bencana tanah bergerak untuk menempati hunian sementara dengan nyaman, sampai nantinya dibangun Huntap. Warga setempat sangat berterima kasih dengan bantuan Huntara, dan menanti pembangunan Huntap.
“Kami bahagia sudah diberi Huntara, meskipun sementara kami sebagai korban sangat berterimakasih kepada Bapak Pj Bupati Jombang juga rekan-rekan lainnya. Harapannya kita dapat mewujudkan pembangunan Huntap. Semoga Huntap tersebut masih berada di dekat lingkungan ini,” ungkap warga setempat Misti Rahayu.
Tim relawan dari mahasiswa yang tengah KKN di lokasi tersebut mengaku, kehadiran Pemkab Jombang kepada warga terdampak tanah bergerak sangat berarti. Lokasi Huntara dirasa cukup nyaman, dan koordinasi Pemkab Jombang dalam mengatasi bencana ini juga sangat sigap.
“Terkait dengan respon cepat Pj Bupati Jombang Sugiat mengatasi bencana ini sangat bagus. Karena sebelumnya koordinasi antar daerah agak susah. Namun sekarang Alhamdulillah, sudah mulai cepat. Untuk beberapa hal yang awalnya ribet sekarang menjadi dipermudah,” jelas relawan.