Tahun Baru Islam, Pemkot Mojokerto Mantapkan Karakter Religius Warga Lewat Selawat dan Pengajian Akbar

Mojokertosuaraharianjatim.com : Pemerintah Kota Mojokerto kembali menegaskan komitmennya dalam membangun karakter religius masyarakat melalui gelaran pengajian dan selawat akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Selasa malam (29/7). Bertempat di Alun-alun Wiraraja, kegiatan ini menjadi ruang spiritual sekaligus sosial yang menguatkan jati diri religius warga Kota Mojokerto.


Ratusan masyarakat dari berbagai penjuru kota dan sekitarnya memadati alun-alun untuk berselawat dan menyimak tausiyah yang disampaikan Ustadzah Kharisma Yogi Noviana. Suasana semakin syahdu dengan lantunan selawat dari Ustadz Muhammad Hamzah alias Brandal Qori, yang menggetarkan hati para jemaah.


Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati tahun baru Islam, melainkan bagian dari visi besar Pemkot dalam membangun kualitas Sumber Daya Manusia melalui penguatan nilai-nilai keagamaan.


“Ini adalah bagian dari Cita Pertama dalam Panca Cita Kota Mojokerto, yakni penguatan karakter religius. Melalui pengajian dan majelis dzikir seperti ini, kita berharap warga semakin beriman, bertakwa, dan menjadikan Mojokerto kota yang damai dan kondusif,” kata Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota.


Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum bulan Muharram sebagai pengingat spiritual, serta sebagai awal untuk memperkuat ikatan sosial dan memperbaiki diri.
“Semoga dengan keberkahan malam ini, Kota Mojokerto senantiasa menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” harapnya.


Hadir pula dalam majelis tersebut jajaran Forkopimda, termasuk Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi dan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto Boby Ruswin, yang turut bersatu dalam suasana doa dan selawat bersama masyarakat.

Bacaan Lainnya


Suasana khusyuk menyelimuti alun-alun saat doa-doa dipanjatkan dan tangan tangan warga menengadah penuh harap. Tahun Baru Islam di Kota Mojokerto pun menjadi lebih dari sekadar perayaan ia menjadi manifestasi kebersamaan dan kesalehan kolektif.*ds

Pos terkait