Kota Mojokerto – suaraharianjatim.com : Tuberkulosis (TBC) tidak hanya menjadi penyakit menular berbahaya, tetapi juga berpotensi memicu kasus stunting jika tidak segera ditangani. Hal inilah yang ditekankan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat membuka penyuluhan pencegahan penyakit TBC di Pendopo Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon, Senin (8/9).
Kegiatan yang menghadirkan Kader TBC, Koordinator Posyandu, Kader Motivator Kesehatan, Pokjakes, Ketua LPM, hingga perwakilan RT/RW ini menjadi salah satu langkah nyata Pemkot Mojokerto dalam menggalang peran aktif masyarakat melawan penyebaran TBC.
“Masyarakat perlu tahu gejala TBC dan berani melaporkan. Tanpa kepedulian bersama, rantai penularan sulit diputus,” tegas Ning Ita, sapaan akrabnya.
Ia menegaskan, masyarakat memiliki peran penting dalam menemukan kasus, sementara pemerintah memastikan pengobatan dan penyembuhan. “Tugas masyarakat adalah menemukan dan melaporkan, tugas pemerintah adalah mengobati,” ujarnya.
Ning Ita menyoroti bahwa penularan TBC sangat cepat, terutama pada anak-anak. Jika tidak segera tertangani, penyakit ini bisa memperburuk kondisi gizi dan berisiko menimbulkan stunting. Karena itu, ia berharap pesan dari penyuluhan ini tidak berhenti pada peserta, melainkan diteruskan kepada masyarakat luas melalui semangat getok tular.
Dengan semakin banyak warga yang sadar dan teredukasi, Mojokerto optimistis lebih banyak pasien TBC dapat segera ditangani sehingga mata rantai penularan bisa diputus dan generasi mendatang terhindar dari dampak buruknya. *ds