Mojokerto – suaraharianjatim.com : Suasana kemerdekaan masih terasa hangat di Kabupaten Mojokerto. Warga Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, tumpah ruah mengikuti karnaval dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (24/8).
Sejak pagi, suasana desa sudah ramai dengan dentuman musik dan hiasan meriah. Ribuan peserta berjalan dari balai desa, menyusuri rute sepanjang 4 kilometer mengelilingi perkampungan, lalu kembali lagi ke titik awal.
Kemeriahan semakin lengkap dengan pembagian kupon undian berhadiah. Panitia menyiapkan berbagai doorprize menarik, mulai dari sepeda listrik, sepeda gunung, kulkas, mesin cuci, televisi, hingga puluhan hadiah hiburan.
Sebanyak 24 RT dan 5 RW turut serta menampilkan beragam kreasi. RW 04 tampil menonjol dengan kekompakan dan kostum unik, sehingga berhasil keluar sebagai juara pertama. Posisi kedua diraih RW 03, disusul RW 05 di tempat ketiga.
Ketua RW 04, Sujalil, menyampaikan bahwa suksesnya acara ini berkat kerja sama seluruh warga serta dukungan banyak pihak.
“Biaya kegiatan sebagian besar berasal dari iuran warga dan pedagang, ditambah kontribusi dari investor seperti PG Gempolkerep serta PT Energi Agro Nusantara (Enero),” ujarnya.
Koordinator tim RW 04, Setyo Mardiana, juga mengaku bangga dengan kemenangan tersebut.
“Kami latihan rutin setiap hari, kostum pun kami sewa. Semua warga bersemangat, dan hasilnya Alhamdulillah bisa meraih juara pertama,” tuturnya.
Rangkaian perayaan HUT RI di Gempolkerep sendiri sudah berlangsung sejak awal Agustus. Acara pembuka digelar Minggu (3/8) melalui laga persahabatan sepak bola antara tim All Star Bupati Mojokerto, Gus Barra, melawan tim warga desa. Pertandingan berakhir dengan kemenangan tim Bupati 4-0.
Kegiatan akan berlanjut hingga akhir bulan. Pada Jumat (29/8) warga menggelar tradisi bersih desa, sedangkan malam puncak peringatan akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit pada Sabtu (30/8).
Di sela-sela pengundian doorprize, salah seorang warga, Yunita Trias Ayu W, yang beruntung mendapat mesin cuci, mengaku sangat terharu.
“Alhamdulillah sekali, mesin cuci saya di rumah rusak. Selama ini mencuci manual, sekarang tidak perlu lagi. Terima kasih, ini rezeki luar biasa,” ucapnya sumringah.
Meski di tengah kondisi ekonomi yang menantang, semangat masyarakat Desa Gempolkerep tetap menyala. Karnaval ini menjadi cermin kekompakan sekaligus wujud gotong royong dalam menjaga tradisi perayaan kemerdekaan bangsa.*sw
