Pembangunan Jalan Rabat Beton Di Desa Ngrandulor Diduga Proyek Siluman

Jombangsuaraharianjatim.com Jalan rabat beton yang berada di Dusun Balongganggang, Desa Ngrandulor, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur patut dipertanyakan.

Pasalnya, pembangunan tersebut sudah selesai pengerjaannya tetapi kondisinya sudah remek, retak-retak, batu cornya beserakan lepas dari semennya di atas permukaan jalan, disamping itu juga diduga proyek siluman dikarenakan pembangunan jalan rabat beton tersebut mulai awal pengerjaan hingga saat ini tidak nampak papan nama proyek maupun prasasti yang dipasang.

Selain itu, jelas pembangunan jalan rabat beton tersebut diduga tidak transparan serta diduga menyalahi UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

Saat tim awak media melakukan investigasi ke lokasi pembangunan jalan rabat beton tersebut, tidak menemukan selembar papan nama proyek maupun prasasti di area sekitar lokasi pembangunan, Rabu (23/8/2023) siang.

Salah satu petani warga Desa Ngrandulor, yang lahannya tak jauh dari lokasi pembangunan jalan rabat beton yang tidak mau disebut jati dirinya kepada awak media suaraharianjatim.com mengatakan, “bahwa pekerjaan jalan rabat beton tersebut sudah yang kedua kalinya, yang pertama tahun 2022 dan yang panjang pengerjaannya ini tahun 2023.

Ketika ditanya berapa anggarannya dan dari mana sumbernya? Dengan kalimat singkat dan jelas, “saya tidak tahu, saya tidak pernah ngurusi pekerjaan desa, takut disalahkan,” ujarnya dengan kalimat putus asa.

Bacaan Lainnya

Masih kata petani, “sebenarnya saya juga tahu, kalau jalan yang setiap hari saya lalui ini kondisinya sudah rusak, lebih-lebih yang dikerjakan tahun 2022, hampir semuanya remek, pecah-pecah dan lubang-lubang seperti rumah rayap, itupun saya tidak berani protes takut disalahkan Kepala Desa,” ujarnya sambil berpesan namanya jangan ditulis dimedia.  

Ketua SWI ( Sekber Wartawan Indonesia ) Kabupaten Jombang, Leo Dwi Prasetyo, SH. yang juga mempunyai profesi sebagai pengacara, ketika dimintai tanggapan terkait pekerjaan jalan rabat beton di Desa Ngrandulor yang tidak memasang papan nama proyek mengatakan,

“seharusnya pemerintah Desa Ngrandulor memasang papan nama proyek pembangunan tersebut, biar masyarakat tahu besaran anggaran dan dari mana sumbernya, lebih-lebih dicantumkan volume pekerjaan ada panjang, ada lebar dan ada tebalnya, biar masyarakat tidak penasaran.”

“Kalau sudah polosan seperti rokok ilegal tanpa cukai, atau tanpa papan nama proyek serta tanpa prasasti, ya jangan salahkan masyarakat mengatakan proyek siluman. Ingat lo semua proyek Desa maupun proyek Kabupaten di biayai oleh APBD atau APBN, uang rakyat yang dikumpulkan dari hasil pajak yang dibayar, kalau ada bangunan tanpa memasang papan nama proyek, kalau tidak bangunan siluman ya bangunan tersebut dugaan saya dibiayai dari dompet Kepala Desa.” ujar Leo.    

Lebih lanjut Leo mengatakan, “sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib hukumnya  memasang papan nama proyek.”

“Bahwa dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 54 tahun 2010 dan Perpres No 70 Tahun 2012, tertuang jelas terkait kewajiban memasang papan nama,” jelas Leo.

“Kalau ada imformasi seperti ini, ya Aparat Penegak Hukum (APH), tanpa menunggu laporan resmi dari masyarakat harus segera bertindak tegas, memanggil dan memeriksa Kepala Desa Ngrandulor, biar jelas permasalahan yang ada di Desa. Karena ini menyangkut keuangan negara,” tegas Leo.   

Sementara, Kepala Desa Ngrandulor Usman, saat di konfirmasi dikantornya oleh awak media suaraharianjatim.com. tidak ada ditempat, di temui oleh staf desa yang bernama Siti mengatakan, Pak Kades sedang keluar ke Kecamatan, Siti juga membenarkan bahwa proyek jalan rabat beton tersebut sudah dua kali dikerjakan, pertama dikerjakan tahun 2022, dan yang kedua baru selesai dikerjakan tahun 2023.

Ketika ditanya sumber anggaran dan berapa besarnya, baik tahun 2022 dan 2023, Ia katakan kalau tidak salah dari jombang berkadang kedua-duanya, untuk lebih jelasnya nanti saya tanyakan ke kaur perencanaan, sekarang orangnya masih sakit.*ryan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *