Giat Kawal Investasi, Pj Bupati Sugiat Pastikan Jombang Ramah Investor

Jombangsuaraharianjatim.com : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang kembali menggelar Jombang Investment Forum dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Hotel Green Red Syariah pada Jumat (26/04/2024). Hadir dalam kegiatan ini Pj Bupati Jombang Sugiat S. Sos., M. Psi., T, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jombang, Forkopimda, jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan para wartawan.

Ketua PWI Jombang M. Mufid menyampaikan, judul forum ini tidak serta merta dibuat. PWI telah melakukan perjalanan panjang untuk koordinasi dengan investor, pengusaha, dan OPD terkait, mengenai proses investasi di Jombang.

“Ini adalah rangkaian dari Hari Pers Nasional 2024. Puncaknya Mei nanti PWI akan menyelenggarakan PWI award untuk para pelaku usaha yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Jombang,” papar Mufid.

Forum kali ini merupakan lanjutan dari forum dengan judul sama yang diselenggarakan pada Selasa (23/04/2024) dengan mengundang investor dan para pelaku usaha. Hasil diskusi dalam forum pertama adalah rangkuman keluh kesah investor serta diskusi mengenai potensi Jombang.

“Ketika investor datang ke Kabupaten Jombang, bingung mau menemui siapa dan seperti apa roadmapnya. Kadang investor datang ke Jombang tidak bertemu pemangku kebijakan, tapi bertemu makelar. Kalau sudah ketemu makelar jalannya akan panjang,” jelas Mufid.

Hasil pertemuan pertama juga menyinggung potensi dan kekuatan Kabupaten Jombang. Mufid menyampaikan, potensi baik yang ada di Jombang salah satunya memiliki tenaga kerja ramah, akas, tidak rewel, dan mudah diatur.

Bacaan Lainnya

Mufid berharap, forum ini dapat menghasilkan roadmap terkait penyelesaian masalah investasi di Jombang. Contoh masalah yang dikeluhkan investor adalah banyaknya oknum yang mengaku-ngaku wartawan mendatangi perusahaan dan pelaku investasi. Hal ini menjadi kritik untuk PWI Jombang. Terkait hal ini, PWI Jombang akan melakukan evaluasi.

Menanggapi laporan kegiatan dari M. Mufid, Pj Bupati Sugiat mengapresiasi partisipasi aktif seluruh peserta dalam forum, khususnya kepada PWI Kabupaten Jombang atas inisiatifnya dalam menggelar kegiatan ini. Sama seperti yang disampaikan Ketua PWI Jombang, Pj Bupati Sugiat mengaku selama ini mendapat keluh kesah investor mengenai stigma negatif terkait investasi di Jombang.

“Ada yang sudah beli tanah, tanahnya oke bukan status hijau. Dia menyampaikan selama ini hanya menunggu kesempatan, ternyata saat era Pj Bupati baru ada peluang bagus. Saya juga dengar suara: wis iso ta investasi di Jombang, wis gampang ta?” ujar Pj Bupati Sugiat.

Pj Bupati yang juga ASN BIN ini mengaku dibebani 10 tugas pokok dari Presiden RI. Salah satu tugas itu diantaranya adalah upaya mempermudah investasi agar tidak berbelit-belit.

Pj Bupati Sugiat mengapresiasi keberadaan kekuatan yang telah menjadi modal utama Kabupaten Jombang dalam menggaet investor. Contohnya seperti posisi strategis Jombang sebagai wilayah penyangga dari kawasan Surabaya dan sekitarnya, animo tinggi untuk berinvestasi, serta ketersediaan sumber daya manusia dan sumber air yang melimpah.

“Jombang ada di tengah-tengah antara Surabaya dan Malang. Wilayahnya luas dengan jumlah penduduk sebanyak 1,4 juta. Jumlah ini bahkan lebih tinggi dari jumlah penduduk di Sulawesi Barat tempat saya dulu menjadi Kabinda,” ungkapnya.

Setelah menggali berbagai wawasan dan analisis dari diskusi di forum sesi pertama, Pj Bupati Sugiat melihat adanya beberapa titik yang perlu diperhatikan secara serius untuk mengoptimalkan potensi investasi di Kabupaten Jombang. Terdapat beberapa tantangan seperti rumitnya proses perizinan, kurangnya keterlibatan pemerintah dalam memfasilitasi investasi, dan kurangnya koordinasi antar-stakeholder menjadi beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita bersama.

Guna meningkatkan keterlibatan pemerintah dalam memfasilitasi investasi, Pj Bupati Jombang juga akan membentuk tim percepatan investasi bersama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jombang. Pj Bupati Sugiat berharap tim ini nantinya akan membantu mengarahkan investor, seperti urusan penentuan lokasi.

“Saya insiatif dengan Kejaksaan Negeri, membentuk tim percepatan investasi. Sudah terbentuk, tapi belum aktif, ” kata Pj Bupati Sugiat.

Menanggapi laporan mengenai rumitnya perizinan investasi di Jombang, Pj Bupati Sugiat membuat inovasi kebijakan terkait perizinan. Saat ini Jombang sidah memiliki Mall Pelayanan Publik (MPP) yang terintegrasi. Hal ini diharapkan mempermudah proses pengurusan perizinan.

“Saat ini juga ada sudah ada MPP digital, namun ini juga perlu disosialisasikan lagi,” tutur Pj Bupati Sugiat.

Selanjutnya, dari hasil diskusi sesi pertama, juga teridentifikasi beberapa peluang salah satunya adalah potensi pengembangan wilayah wisata Wonosalam, di mana dengan mengadopsi kebijakan discretion policy seperti yang telah dilakukan oleh Kota Batu dan Bogor, Kabupaten Jombang dapat meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi investasi pariwisata.

“Terkait Wonosalam, saya punya gagasan. Saya mau buat program Bangga Kopi Wonosalam. Saya lihat cafe di Jombang rame dan bagus, saya tanya ternyata menjual kopi bukan Wonosalam karena mahal, ” ungkap Pj Bupati Sugiat.

Terkait temuan ini, Pj Bupati Sugiat memanggil Asosiasi Petani Kopi, Asosiasi Kedai, Bank Jombang, dan OPD terkait lainnya untuk membuat program memperkenalkan Kopi Wonosalam. Salah satu program yang digagas adalah Ngopi Gratis khusus Kopi Wonosalam. Tujuan program ini agar warga Jombang lebih kenal dengan produk lokal.

“Rencananya  setiap malam minggu ada kopi gratis. Judulnya Giat Kopi Wonosalam Gratis, ” kelakar Pj Bupati Sugiat  

Terlaksananya forum ini membuktikan peran PWI dianggap strategis dalam mengawal kebangkitan investasi di Jombang. Melalui kolaborasi antara media dan pelaku bisnis, Pj Bupati Sugiat yakin dapat memperluas jangkauan informasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Jombang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *