Banjir Merendam Desa Jombok, Pj Bupati Tinjau Langsung Lokasi Bencana 

Screenshot

Jombang suaraharianjatim.com : Banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Afvour Watudakon, tepatnya di wilayah Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang merendam beberapa Dusun di Desa Jombok.

Merespon situasi ini, Penjabat (Pj) Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo, langsung turun ke lokasi bencana untuk memastikan Kesiapsiagaan penanganan yang tepat dan cepat oleh seluruh Tim BPBD, dan OPD terkait.

Dalam kunjungannya ke Desa Jombok, Senin (9/12), Pj Bupati Jombang meninjau langsung kondisi warga yang terdampak banjir didampingi Plt. Kalaksa BPBD, Camat dengan para petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, OPD terkait dan relawan yang tengah bekerja keras membantu warga. 

Selain itu, Pj Bupati juga meninjau posko Dapur Umum yang menyiapkan konsumsi bagi warga yang rumahnya terendam banjir.

“Saya mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan banjir ini. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak,” tutur Pj Bupati Jombang. Beliau juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas.

Untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut, Pemerintah Kabupaten Jombang telah melakukan berbagai upaya, seperti membersihkan sungai dari sampah dan eceng gondok. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan kajian lebih lanjut untuk mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Bacaan Lainnya

“Petugas dari BPBD, relawan dan masyarakat melakukan pengambilan semua sampah-sampah, eceng gondok. Targetnya selesai hari ini sehingga aliran air bisa cepat keluar dan diharapkan tidak ada hujan lagi”, tutur Pj Bupati Jombang.

“Pemerintah melalui Dinas Sosial sudah mempersiapkan dapur umum dan sudah disuplai kebutuhan makanan masyarakat yang terdampak banjir termasuk pakaian selimut,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jombang Wiku Birawa   mengatakan, sampai hari ini kondisi banjir perlahan juga naik karena memang kondisi di curah hujan tinggi volume air juga tinggi. Pihaknya juga komunikasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).

“Sementara di Dusun Beluk ada 600 jiwa yang terdampak, 55 orang mengungsi di gedung sekolah dan keluarga, terus di Dusun kedondong 350 jiwa 84 jiwa mengungsi di gedung TPQ yang lainnya berada di rumah kerabatnya masing-masing,” jelasnya.

Sedangkan upaya yang dilakukan baik bantuan maupun diantaranya menyiapkan posko darurat, melengkapi dengan fasilitas kesehatan, makanan juga didistribusikan oleh teman-teman Tagana untuk konsumsi juga air bersih. Selain itu, ponten kita siapkan di atas jembatan jika masyarakat membutuhkan untuk membuang air atau hajat.

“Selama ini belum selesai kita akan terus siap di sini untuk mendampingi termasuk juga jika dibutuhkan evakuasi karena kita tidak tahu curah hujan di atas bisa saja bertambah. Untuk pemenuhan kebutuhan makan itu diberikan tiga kali sehari, untuk yang air bersihnya disuplay tangki, kita siapkan tandon air” pungkas Wiku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *