DPMD Kabupaten Jombang Akan Monitoring Ke Desa Bugasurkedaleman

Jombangsuaraharianjatim.com : Terkait Pemberitaan di suaraharianjatim.com tgl 5/10/2023 yang berjudul “ Belum Lama Selesai Dikerjakan, Jalan Rabat Beton Desa Bugasurkedaleman Sudah Hancur” telah mendapat tanggapan dari Kepala Bidang Pembangunan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, Evi Setyorini.

Dalam keterangannya, Ia megatakan “Setelah membaca dan memperhatikan berita tersebut, ada beberapa kemungkinan yang mendasari terjadinya kerusakan bangunan sebelum masanya. Kemungkinan pertama, mungkin saja perencanaan yang dibuat desa tidak tepat, sehingga bangunan yang dihasilkan juga tidak sesuai standar.

Sebenarnya untuk hal ini kami sudah menyarankan desa untuk membentuk kader teknik desa dimana kader inilah yang akan mendapatkan pelatihan khusus terkait bangunan dan melakukan konsultasi ke dinas yang terkait.

Akan tetapi memang untuk memberikan pelatihan yang harus dilakukan secara kontinu memang tidak bisa kami lakukan karena keterbatasan sumber daya kami.

Kemungkinan kedua, adalah teknik pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai ketentuan. Karena sebenarnya untuk bangunan beton baru bisa dilalui kendaraan setelah umur bangunan minimal kurang lebih 29 hari sejak dicor.

Selain itu ada beberapa teknik pengerjaan yang harus dilakukan supaya bangunan bisa sesuai standar. Untuk hal ini memang diperlukan tenaga teknik desa yang paham terkait teknik pengerjaan bangunan.

Bacaan Lainnya

Untuk memastikan itu semua DPMD akan melakukan monitoring terhadap bangunan tersebut. Dan hasil monitoring DPMD akan menjadi salah satu bahan acuan Inspektorat dalam melakukan pemeriksaan ke desa.

Kami juga sangat berharap agar sebelum melaksanakan kegiatan fisik, tenaga teknik desa bisa berkonsultasi kepada dinas terkait atau kepada DPMD untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin bisa terjadi.” Tegas Kabid Pembangunan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, kepada awak media suaraharianjatim.com. hari Jumat, 6/10/2023.

Sementara Camat Gudo Arif, selaku Pembina tingkat Kecamatan, ketika dihubungi awak media suaraharianjatim.com lewat ponselnya untuk memberikan tanggapan terkait pekerjaan di Desa Bugasurkedaleman, tidak mau mengangkat. Di whatsapp pun tidak mau membalas. Sikap Camat Gudo tersebut diduga menunjukkan keangkuhan dan kearoganan terhadp awak media.

Bisa jadi Camat Gudo diduga memback-up pekerjaan Pembangunan jalan rabat beton di Desa Bugasurkedaleman, belum lama dikerjakan sudah rusak parah

Pembangunan jalan rabat beton yang berlokasi di Dusun Kedungsari, Desa Bugasurkedaleman, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang anggarannya bersumber dari BK Kabupaten tahun 2023, diduga tidak berkualitas. Pasalnya, jalan tersebut baru dikerjakan dalam beberapa bulan sudah rusak parah, retak-retak, mengelupas dan nguyah sehingga tinggal nampak kerikilnya.

Dari pantauan awak media suaraharianjatim.com di lokasi pekerjaan Kamis (5/10/2023), proyek yang bernilai Rp86 juta ini sudah dalam kondisi rusak. Cor betonnya sudah mengalami retak dan pecah, serta nguyah.

Kondisi tersebut menguatkan rendahnya mutu serta kualitas pada pengerjaan proyek yang sumber anggaranya dari BK Kabupaten Jombang Tahun anggaran 2023.

Menurut keterangan dari warga setempat, yang keberatan disebut namanya mengatakan, “warga di sini (maksudnya warga Bugasurkedaleman) sungguh kecewa berat, karena jalan yang diharapkan tahan bertahun-tahun, hasilnya tidak memuaskan, dikarenakan diduga kualitas betonnya tidak sesuai spesifikasi teknis atau RAB nya, kebanyakan pasir daripada semennya, makanya jadi hancur, retak, putus-putus, mengelupas dan nguyah.

“Coba bisa dilihat sendiri (sambil menunjukan cor beton yang hancur). Apa lagi kalau terkena air hujan, jalan ini mudah keropos, tinggal lah sisa krikil- krikil yang tajam” katanya dengan nada serius.

Perlu diketahui bahwa Pembangunan Jalan Rabat Beton Usaha Tani, di Desa Bugasurkedaleman, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang punya volume Panjang 111 Meter dan Lebar 2,5 Meter. Dengan anggaran Rp86.000.000; dari BK.Kabupaten Jombang.

Kepala Desa Bugasurkedaleman Surawi, ketika dikonfirmasi awak media suaraharianjatim.com dikantornya mengatakan, bahwa kerusakan jalan tersebut dikarenakan belum cukup kering jalan rabat beton tersebut sudah dilewati combi alat pemotongan padi, karena desa kami desa pertanian.

Masi kata Kepala Desa Surawi, “pada saat itu sempat kita tutup, kita alihkan kejalan lain, tapi justru kami yang didemo pemilik combi dan masyarakat petani, kalau tidak boleh lewat jalan tersebut mereka akan mogok bayar pajak, jadi kamipun serba salah, akhirnya kami kumpulkan baik pengusaha combi dan petani setempat untuk mencari solusi ketika ada kerusakan jalan usaha tani tersebut”.

Ketika ditanya kapan dimulainya pekerjaan tersebut, dan berapa ketebalan serta komposisi campurannya? Surawi, dengan tegas mengatakan “sekitar bulan dua, tahun 2023 pekerjaan dimulai, untuk ketebalan 15 cm, sementara untuk campurannya, satu sak semen, 4 takaran pasir dan 3 takaran koral, tanpa menyebut besaran takaranya. Insyaallah pekerjaan didesa saya dibuat percontohan di tingkat Kecamatan, bahkan dapat piagam dari Bupati Jombang, terkait Pembangunan di desa Bugasurkedaleman,” tegas Kades Surawi.

 Apapun yang diceritakan Kepala Desa Bugasurkedaleman, merupakan hak mereka, tapi fakta dilapangan pekerjaan rabat beton jalan usaha tani belum sampai satu tahun sudah rusak parah, putus disana sini, mengelupas, nguyah sehingga yang nampak tinggal kerikilnya. Waga Bugasurkedaleman tetap mengharapkan Inspektorat Kabupaten Jombang, atau Aparat Penegak Hukum (APH) turun kelapangan untuk memeriksa Pembangunan jalan rabat beton di desan Bugasurkedaleman, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.*ts

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *